Di Episode 14 ini , Yusuf menolong mamanya dan Gita dari sandraan raja serigala hitam. Penasaran kelanjutan ceritanya? Simak terus dan ikuti CMD

Tokoh Utama

  • Yusuf 
  • Mamanya
  • Gita

Tokoh Sampingan

  • Pemburu Singa

Cerita Dewasa CMD - Saat mama dan Gita menutup mata karena ketakutan , lalu Raja Serigala tersebut memerintahkan untuk mama dan Gita berbaring di ranjangnya. Karena terpaksa mereka berduapun menuruti kemauan sang Raja.

Mama dan Gita berbaring di ranjang , Raja serigala yang haus akan kenikmatan menjulurkan kontolnya yang panjang dan berwarna hitam mengarah ke memek Mama duluan.

Ketika kontol Raja Serigala tersebut hendak menancap dan menempel di bibir Mama , akupun tak terlambat untuk menolongnya. Dengan sekuat tenaga ku jegal kontol Raja Serigala itu dan dia terpental kesakitan.

Melihat aku menolong mama dan gita , mereka bahagia dan mendekap dibelakangku. Seketika perkelahian antara aku dan Raja Serigala dimulai. Dengan sekuat tenaga aku bertahan dan menyerang serigala - serigala brengsek itu hingga akhirnya aku menang. Raja dan prajuritnya semuanya mati binasa.

Setelah itu aku , mama dan gita keluar dari kerajaan mereka. Kami melanjutkan perjalanan seperti tujuan sebelumnya. Mama dan Gita masih trauma dengan apa yang dialaminya.

Perjalanan semakin menjauhi kerajaan serigala itu. Ketika hampir sampai di tempat tujuan , lagi - lagi kami dihadapkan sebuah rintangan yang sangat berbahaya yaitu si pemburu singa.

Dari kejauhan pemburu singa itu melihat keberadaan kami. Lantas pemburu itu menghadang kami. Karena aku , mama dan gita tak memakai pakaian sehelaipun sedangkan pemburu itu memakai pakaian lengkap dan senapan , ia melototi mama dan gita yang terlihat bugil dan terlihat jelas memek dan payudaranya.

Melihat hal itu , gairah pemburu tersebut naik dan ingin memperkosa kedua wanita yang ada disampingku.

" Hey ... Kamu! Serahkan kedua wanita itu padaku!" Ungkap pemburu itu

" Enggak! Aku ga akan nyerahin mama dan istriku!" Jawabku dengan lantang

" Kalo kamu ga mau ngasih kedua bidadari itu , terpaksa aku tembak kamu!" Ancam pemburu itu

Aku terkaget melihat pemburu itu membawa senapan sehingga membuatku agak ciut nyali.

" Gimana ini nak?" Tanya mama

" Iya , gimana ini mas? Aku ga mau dibawa lelaki itu." Sahut gita

" Tenang , kalian tenang jangan panik." Jawabku dengan menenangkannya

Lalu aku berfikir sejenak untuk dapat bebas dengan ancaman si pemburu itu. Ku lihat di sebelahku ada ranting pohon yang lumayan lentur. Saat aku melihat ranting pohon itu , pemburu tersebut hendak menembakan pelurunya ke arahku , ketika peluru meluncur tepat di depanku tanpa menunggu lama aku menyeret ranting pohon tersebut sehingga membuat peluru meleset dan ranting itu mengenai salah satu tubuh pemburu yang menjadikan ia pingsan.

Setelah melihat pemburu itu pingsan , lantas akupun mengikatnya di pohon agar nantinya tidak mengejar kami.

Pemburu itupun terikat kencang di pohon , setelah itu aku , mama dan gita melanjutkan perjalanan. Karena beberapa rintangan kami lalui , mama dan gita nampak sangat lelah sekali sehingga mereka tak kuat untuk berjalan lagi.

Ku lihat disekeliling , biasanya ada Goa tetapi ini tidak. Aku menyuruh mama dan gita untuk berteduh di bawah pohon rindang. Sementara mereka beristirahat aku mencari batang dan ranting kayu untuk membuat rumah mengingat langit sudah mendung dan akan turun hujan.

Lama juga aku membuat sebuah rumah hingga akhirnya jadilah. Lantas ku bangunkan mama dan gita yang tertidur lelap tadi untuk masuk ke dalam rumah.

" Ma , git sayang bangun. Ayo kita masuk ke rumah karena langit mau hujan." Ajaku dengan membangunkannya

Tak lama aku membangunkannya mereka pun terbangun dan kami masuk ke dalam rumah.

Hujanpun tiba , derasnya hujan membawa udara dingin membuat mama dan gita kedinginan.

" Hmm .. hmmm dingin sekali nak." Mama merasa kedinginan

Begitu juga dengan Gita , ia juga nampak sangat kedinginan. Lantas akupun mendekap mereka , kami bertiga saling berpelukan mesra.

Suasana semakin hangat ketika kami saling bermesraan dalam hujan dan hawa dingin. Nafsu kami bertigapun seketika naik dan ingin sekali bercumbu. TO BE CONTINUE