Cerita ini telah lulus moderasi CMD dengan Nomor CD/018/U/1767/S
" Mama benar tak apa - apa?" Tanyaku memastikan lagi padanya
" Benar nak , mama tak apa - apa kok." Jawabnya
" Ya syukurlah kalau begitu , aku buatin minum hangat ya biar mama ga kedinginan."
Lalu mama mengangguk dan ku buatkan minuman hangat untuknya. Setelah mama merasakan hangat ditubuhnya karena minuman hangat itu , dia menatapku.
" Kenapa ma? Kok mama menatapku seperti itu?" Tanyaku
" Emm ... Nak , Mama pengen kita bulan madu lagi. Kamu bersedia melayani nafsu mamamu ini?" Jawabnya
Sejenak aku terfikir tentang kejadian tadi yang menimpa kami , apakah harimau itu akan kembali atau tidak? Ahh ... Tak taulah , lalu ku jawab pinta mamaku tadi dan kami melakukan persetubuhan terlarang ini untuk kesekian kalinya.
Mama dengan tubuh moleknya mendekatiku , bibirnya yang aduhai mulai menyodor ke mulutku. Ku tangkap bibir manis mama dengan sigap. Seketika suasana bercampur menjadi satu.
Adegan ciuman pun semakin ganas karena tangan mama sudah bergerilya memegangi , meremas dan memainkan penisku. Sementara tanganku berfokus mengusap , meraba dan mencolek - colek kemaluan mama.
Desiran desahan mama membuat makin lengkapnya kenikmatan percintaan malam ini. Udara yang dingin hingga menusuk tulang tadi hancur lebur berubah menjadi panas dan berkeringat.
Setelah puas dengan pemanasan ini , mama mendorongku dengan pelan hingga aku telentang. Dia mulai menaiki tubuhku , tangannya mencari batang kontolku dan dimasukannya ke lubang memeknya.
" Blesssshhh ........ Aaaaaaaahhh." Suara kontolku masuk dengan diiringi rintihan lirih mama.
Mulailah dengan perlahan mama menggoyangkan pinggulnya diiringi dengan rintihan desahan.
" Emmm ... Aaaaahh ... Enak ma , desahnya yang keras ga apa ma."
" Aaaaaahhh ... Uuuuuhhh .... Aaaaahh .... Uuuuhhhh ..... Iya .... Sayang ..."
Lalu mama menggerakan goyangan itu lebih cepat dari sebelumnya hingga membuat benturan suara keras ditambah lagi dengan desahan keras mamaku.
" Plok ... Plok ... Plok .... Aaaahhh .... Enak .... Aaaaaahhh .... Aaaaaaaahhhh ..... Emmmm ..... Aaaaaaahhhh."
Sekitar dua jam kami bercinta , tetapi bagi kami tak puas begitu saja. Setelah aku mengeluarkan sperma yang ketiga kalinya ku lihat mama nampak kelelahan dan ku sudahi persetubuhan ini.
" Nak , mama capek." Ujar mamaku
" Ya sudah ma , kita lanjutkan besok pagi atau nanti kalo kita pas bangun tidur." Jawabku
" Iya nak , aku mencintaimu." Sahut mama
" Aku juga mencintaimu ma." Jawabku
Lalu kami berciuman kembali beberapa menit dan kami lanjutkan untuk tidur malam.
Pagi hari menyambut ------------ 💠
Aku mengucek mata sejenak dan bangun. Ku lihat mama sudah tak ada dikamar. Berjalanlah aku mencarinya. Eeeh ternyata mama sedang memasak air dan makanan buat sarapan pagi.
Kontolku pagi - pagi sudah ngaceng melihat mama memasak tak pakai baju sehelaipun. Yang ku lihat dia telanjang bugil dengan tubuhnya yang menawan. Setelah beberapa saat masakan pun matang lalu dihidangkannya.
Aku dan mama sarapan pagi , sesekali kita ngentot sambil makan. Hmmm ... Sungguh betapa indahnya hidupku ini. Selesai makan , aku ingin mengajak mama untuk bersetubuh lagi tapi di alam terbuka karena kemarin belum sempat aku puas.
" Ma , nanti kita ngentot di luar ya." Ajaku sambil makan dan mama berpangku menggenjot kontolku ke atas dan bawah dengan gerakan pelan.
" Ya deh , mama juga pengen rasain ngentot di alam terbuka. Toh disini ga ada orang sama sekali kecuali kita." Jawabnya
Semringah betul aku pagi ini karena mama juga menginginkan hal yang sama. Setelah selesai makan , kamipun bersiap - siap. Mama masih mempersiapakan bekal untuk makan siang nanti dan menjemur pakaian yang kemarin habis dicucinya.
" Udah siap ma?" Tanyaku
" Sudah nak , mari kita berangkat bercumbu." Jawabnya sambil menggandengku jalan.
Kamipun berangkat masih bugil juga. Toh kita berdua hidup dihutan kok ga ada yang tau aktivitas kami. Ketika dalam perjalanan kami dikagetkan oleh sosok harimau kemarin.
" Hey ... Bocah tengil! Mana janjimu." Ujar harimau itu
Sontak saja kami terkaget dengan penampakannya yang kelihatan sangat marah sekali. Aku berfikir sejenak jika aku dan mama lari nanti harimau itu mengejar kami. Tapi kalau tetap disini , nasib apes pasti aku alami dengan mama. Aku sebenarnya tak rela mama dientot dengan harimau busuk itu!
" Kenapa diam! Sekarang aku mau menagih janjimu. Kalau tak kau penuhi , habislah nyawamu!" Cakap harimau itu dengan ancaman.
Ancaman harimau itu nampaknya tak main - main.
" Emm .. kemarin aku kan kamu suruh pergi. Ya mana aku tau!" Jawabku
" Jangan berbelit - belit! Sekarang aku mau menagih janji dan melakukan disini!" Ujar harimau itu. TO BE CONTINUE
0 Komentar