Cerita ini telah mendapatkan sertifikasi Lulus Moderasi CDP/CMDM/16K7L/A/KCSD
Tokoh Utama : Mbak Sari , Andy
Tokoh Sampingan : Ortu Andy
CMD Entertainment Mempersembahkan Cerita Dewasa Kategori Tante Genit
Intro
" Aaahhh jangan mas! Aaaaahh aaaaaaah aaaaaahhh jangan .......!" Desahnya
Aku tak memperdulikannya dengan gerakan cepat aku menggenjotnya. Keperawanan mbak sari lenyap di kontolku saat itu. Yang hanya hanyalah darah yang keluar dari memeknya.
Cerita Dewasa CMD - Namaku Andy , Aku hidup sebatang kara selama ini karena kedua orang tuaku sudah meninggal sejak aku masih berusia 3 tahun. Sejak aku masih kecil , aku diasuh oleh panti asuhan hingga usiaku 20 tahun.
Setelah aku beranjak dewasa , aku memulai hidup baruku di kota jakarta. Disana aku bekerja sebagai kuli bangunan. Suasana dan hiruk pikuk jakarta emang kental terasa disana. Udara yang kurang baik hingga tercemarnya sungai membuatku tetap bertahan demi mendapatkan recehan uang.
Suatu ketika , saat aku bekerja di Mega Proyek yang sedang berjalan , disitu aku melihat sosok wanita yang berdagang di warteg. Wanita itu berparas lumayan cantik
Sehingga memang wartegnya pun tak pernah sepi dari pembeli.
Saat jam istirahat , aku mencoba untuk makan disana. Ketika masuk wartegnya , terlihat para lelaki pekerja proyek tengah asyik makan disana.
" Mbak , pesan nasi sayur satu sama es teh manis ya " aku memesan makanan pada penjual warteg itu.
" Oh baik mas ," jawabnya dengan senyuman.
Senyumannya membuatku kok agak ngilu , gimana tidak? Rupanya yang ga jelek - jelek amat dan hanya satu - satunya penjual nasi disini.
" Masnya baru ya disini?" Dia bertanya padaku sambil meladeni nasi pesananku
" Heee .. hee iya mbak , baru datang kemarin." Ujarku
" Emang kenapa mbak? Susul cakapku
" Oooo ... Keliatan wajahnya baru mas masih ganteng " Dia menjawabnya dengan genitnya
" Ihh ... Mbak ini bisa aja deh." Jawabku tersipu malu.
" Ini mas pesananya ,kalo butuh apa - apa bilang ya." Dia menyerahkan makanan kepadaku
" Iya mbak , makasih ya." Jawabku
Makanan ku santap dengan lahap , mungkin karena saking laparnya atau emang makanannya yang enak hingga aku makan sampai habis tak tersisa.
Disepanjang waktu aku makan , mbak penjual itu selalu salah tingkah. Sempat juga dia melirik dan menatap wajahku hingga aku menjadi grogi. Semua perasaan itu semakin camur aduk ketika mbak sari penjual warteg itu menancapkan pandangan matanya fokus di hadapanku.
Seketika pandanganku semakin ambyar dengan kegenitan mbak sari. Kemudian dia mendatangiku.
" Mas ... " Sapanya
" Iya mbak , kenapa ya?" Jawabku
" Emm ... Anu ... Mas." Dia menjawab agak tergugup
" Anu kenapa mbak?" Bilang aja ga apa kok." Jawabku menjelaskannya
" Emm ... Emmm .... Enggak deh mas " jawabnya
Kemudian mbak sari kembali ke dapur , aku masih terheran - heran dengan tingkah penjual warteg tersebut. Tanpa ku ambil pusing ku lanjutkan makan sampai habis setelah itu aku membayar dan balik ke tempat kerja.
Ga terasa setelah seharian kerja , sampai juga di jam pulang. Aku bergegas buat pulang ke kost. Lumayan sekitar 20 menit jalan kaki buat pulang.
Sampai di kost , aku membersihkan badan yang lelah ini. Selesai mandi , badan terasa lebih segar dan lebih enakan. Kemudian aku duduk di depan kost ditemani secangkir kopi hangat favoritku.
Beberapa saat ketika aku tengah asyik menyeruput kopi , Pak Darmawan mengajaku makan di warteg tempat makan siang kami tadi. Tanpa berfikir panjang , aku mau dan setelahnya kami menuju ke warteg yang tadi buat makan sore sekaligus bungkus untuk makan malam nanti.
Ya ... Mbak sari nama pemilik warteg tersebut. Orangnya centil , genit tetapi sangat cantik dan anggun. Tak heran jika para lelaki suka kepadannya.
Sampai di warteg , ku pesan minum dan makan begitu juga dengan pak darmawan , memesan yang sama denganku. Kamipun makan sambil diajakin ngobrol kesana kemari dengan mbak Sari.
Matanya memandangiku terus menerus , dalam hati ini agak malu , sesekali ku buang muka namun dia tetap memandangiku. Setelah selesai makan , Pak Darmawan pamit lebih dulu , aku di tinggalnya. Kini hanya ada aku dan mbak Sari. Ia terus memandangiku hingga membuatku grogi tak beraturan.
Lantas ku beranikan diri buat bertanya padanya.
" Kenapa mbak , dari tadi mandangin saya terus?" Tanyaku
" Abisnya kamu ganteng mas heheee" ujar mbak Sari
" Enggak ah , biasa aja kok mbak." tukasku
" Beneran deh , kamu emang ganteng mas." Sahutnya
Kemudian mbak Sari mendekatiku , ia memegangi pundaku dan membisikan ke telingaku dengan lirih.
" Mas ... Mau ga layanin mbak disini?" Bisiknya lirih
" Maksudnya mbak?" Aku ragu dengan perkataan mbak Sari barusan
" Mbak pengen di hangatin mas , mau ya? Plisssss" ia menjelaskan niatnya padaku
" Em .. maa ... Maaaf mbak , aku tidak bisa." Jawabku dengan tegas sekaligus membayar makanan yang tadi ku makan.
Kemudian mbak Sari melihatku cemberut , aku cuek tak memperdulikannya dan bergegas untuk pulang ke Kost. Di jalan aku ngomel - ngomel sendiri tentang ajakan pemilik warteg tadi.
Sampai di Kost , aku masuk ke kamar. Lupa tadi pas waktu pergi pintu kost ga kekunci. Ku cek semua masih aman , barang - barang ada semua. Setelah itu , aku berniat mau tiduran di ranjang. Agak sedikit berbeda dari biasanya , di ranjang ada segudukan selimut agak besar.
" Apa itu......?" Tanyaku pada diri sendiri
Lantas akupun membuka perlahan selimut agak tinggi tersebut dan dyaaaaarrrr!!! Astagaaaaaa! Mbak Sari dengan kondisi telanjang sudah lebih dulu ada di ranjang.
" Ngapain mbak disini!" Kataku
Kemudian ia mendekatiku dengan tubuhnya yang masih telanjang.
" Mas , tadi kan mbak sudah bilang. Mbak pengen ngerasain kebersamaan denganmu satu malam saja." Pintanya dipertegas
Tanpa butuh aku menjawabnya mbak sari melorotkan celanaku pelan sampai keluarlah batang kontol jagoanku. Tak berbelit - belit ia kulum abis semua kontol dan buah zakarku. Seketika aku merasakan baru pertama ini mendapatkan nikmat yang sungguh mendalam.
" Gimana mas , enak kan?" Katanya
" I.... Iya sih mbak." Jawabku dengan gugup dan emosiku hilang tiba - tiba
To .. be continue....
0 Komentar